Sebanyak 41 Perguruan Tinggi Indonesia Hadiri Workshop Proposal Beasiswa PMDSU

Dalam upaya meningkatkan jumlah doktor muda di Indonesia, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi kembali mempersiapkan program Beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) untuk batch IX di tahun 2025 mendatang. Program yang telah menjadi kerangka program Manajemen Talenta Nasional (MTN) ini diperuntukkan bagi lulusan sarjana unggul untuk menjadi doktor muda melalui percepatan masa pendidikan jenjang magister (S-2) dan doktor (S-3) hanya dalam 4 tahun.

Direktur Sumber Daya, Lukman, memaparkan bahwa data per hari ini, jumlah dosen berpendidikan S-3 atau jenjang doktor baru mencapai 76.801. Dengan kata lain baru seperempat dosen yang mengenyam pendidikan doktor dan sisanya masih di jenjang pendidikan S-2. Berangkat dari situasi tersebut, beasiswa PMDSU kemudian menjadi salah satu bentuk upaya Ditjen Diktiristek untuk mempercepat jumlah doktor di Indonesia.

“Fondasi utama perguruan tinggi menuju kelas dunia adalah adanya banyak program pendidikan doktor yang ada di setiap perguruan tinggi sebagai lokomotif yang akan mendorong percepatan-percepatan keilmuan baru dan implementasi-implementasi perkembangan inovasi yang ada di setiap perguruan tinggi,” ujar Lukman pada acara Workshop Penulisan Proposal PMDSU Batch IX di Jakarta

Lukman turut mengajak perguruan tinggi di Indonesia, termasuk perguruan tinggi luar negeri di Indonesia untuk dapat ikut serta dalam mempersiapkan program beasiswa PMDSU ini serta dapat menjadi partner perguruan tinggi Indonesia untuk kolaborasi Internasional.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Pembinaan Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Juniarti Duwi Lestari, menyatakan bahwa tujuan dari Workshop Penulisan Proposal PMDSU ini adalah untuk menyosialisasikan program beasiswa PMDSU yang sudah berlangsung selama 10 tahun sekaligus memperkenalkan skema baru yang akan diadakan yaitu skema Joint Degree serta mekanisme penyelenggaraan lainnya.

Terkait dengan program pendanaan penelitian untuk program PMDSU, M. Faiz Syuaib selaku Direktur Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM), mengatakan bahwa pada tahun ini terdapat peningkatan jumlah penerima pendanaan penelitian skema PMDSU yang mencapai 447 mahasiswa.

Ia juga memberikan informasi mengenai panduan penelitian dan pengabdian masyarakat yang telah dipusatkan dan dapat diakses melalui platform BIMA (Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) yang dapat membantu proses persiapan batch berikutnya. Faiz juga menambahkan terdapat beberapa skema penelitian yang baru pada tahun ini seperti skema penelitian afirmasi atau penelitian dosen pemula untuk daerah prioritas, penelitian kerja sama dalam negeri, dan kolaborasi penelitian strategis yang ditujukan untuk dapat meningkatkan kolaborasi serta kebermanfaatan antarkampus.

Selain mendapatkan pemaparan mengenai program beasiswa PMDSU dan skema untuk batch IX mendatang, para peserta workshop juga dibekali dengan mekanisme tahapan persiapan hingga pelaksanaan program. Pada kegiatan ini, peserta juga mendapat materi praktik baik penyelenggaraan program PMDSU dan penerapan skema joint degree, serta ruang diskusi dengan Direktur DRTPM dan Tim PMDSU mengenai gambaran pelaksanaan program beasiswa PMDSU di tahun 2025 mendatang.

Workshop yang dihadiri oleh lebih dari 40 universitas negeri dan swasta dari seluruh Indonesia ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik serta dapat membantu perguruan-perguruan tinggi Indonesia dalam proses persiapan untuk mencetak sumber daya unggul bergelar doktor muda yang berkualitas, membantu memperkuat sistem inovasi nasional di masa mendatang, hingga membuka peluang global melalui program PMDSU Joint Degree.

  • Related Posts

    Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hingga Peningkatan Tax Ratio Jadi Evaluasi Komisi XI terhadap Kinerja Kemenkeu

    Komisi XI DPR RI menyelesaikan rapat kerja dengan Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan agenda evaluasi kinerja Kementerian Keuangan selama kuartal ketiga tahun 2024, Rabu (13/11/2024). Rapat yang berlangsung di gedung…

    Mengapa video Hoax berkembang biak ketika bencana mogok?

    Ini adalah adegan yang berhasil merasa baik mengejutkan dan akrab sekaligus. Ada kamera yang dipegang kaca depan mobil dan, di luar itu, sebuah jalan Raya standar yang tampak, mobil dan…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *